Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

CARA SIMPLE DAN PRAKTIS BETERNAK CACING LUMBRICUS BAGIAN 2

Pakan cacing

Sebelumnya pakan untuk cacing sangatlah mudah dan bisa diperoleh di mana saja baik yang berasal dari tumbuhan maupun dari kotoran hewan tetapi agar budidaya cacing ini bisa berjalan maksimal dan bisa menguntungkan, maka Buatlah pakan cacing secara khusus. Adapun cara membuat pakan cacing adalah sebagai berikut.



Wadah fermentasi pakan cacing.

terlebih dahulu wadah dari ember besar atau kolam kecil yang nantinya akan dipergunakan sebagai tempat memfermentasi bahan-bahan untuk pakan cacing. setidaknya 3 buah wadah agar proses fermentasi bisa dilakukan secara bergantian dan hasil fermentasi nya benar-benar sudah matang. Jika kita memelihara cacing dalam jumlah yang cukup banyak maka sebaiknya pada fermentasi pakan cacing ini terbuat dari kolam kecil dengan ukuran p x l x t = 1 m x1 m x 70 cm sebanyak 3 buah.

bahan pakan cacing

bahan-bahan yang bisa dipergunakan sebagai pakan cacing dan yang terbukti baik bagi perkembangannya adalah ampas kedelai, kulit kacang hijau dan sisa kecambah serta sisa dari biji kacang-kacangan lainnya.
kotoran sapi pisahkan dari rumput, jerami, batu dan kotoran lainnya tapi harus digiling dahulu,

kotoran ayam petelur, kotoran ternak ulat Hongkong, kotoran ternak jangkrik dan lain-lain untuk bahan-bahan ini sebaiknya difermentasi di luar sebelum dimasukkan dalam ember atau ada fermentasi dikarenakan masih banyak mengandung  hewan-hewan kecil lainnya yang bisa jadi pengganggu.

sampah sayuran dan buah-buahan busuk dari pasar tapi tidak termasuk daun bawang dan sayuran yang berbau tajam. bahan lainnya sebaiknya digiling atau dihancurkan dahulu.
enceng gondok dan bonggol pisang dicacah kemudian dijemur 3 sampai 4 hari setelah terlebih dahulu lalu disiram dengan bakteri.

sampah basah dari dapur dari warung dari restoran atau dari dapur hotel.
dari tanaman lain yang sifatnya lunak dan bisa terurai. 

Fermentasi pakan cacing
dekomposer

siapkan terlebih dahulu campuran dekomposer atau bakteri pengurai seperti diatas. sebaiknya memakai biang bakteri hasil ternak sendiri karena jenis dan jumlah bakterinya sangat banyak dan lengkap, tambahkan molase 5% saja dari total cairan akan lebih baik lagi jika ditambah air cucian beras maupun air kelapa, air bekas rebusan kedelai, air bekas rebusan sayur sebaiknya campuran bakteri dekomposer ini dibiarkan meski hanya semalam 2 sampai 3 hari lebih baik.

proses fermentasi pakan

semua bahan pakan tersebut sesuai yang bisa diperoleh dari lingkungan setempat dicacah dimasukkan ke dalam wadah ember atau bak dicampur air dengan perbandingan 1 banding 1 dan siap di fermentasi. berilah bakteri pengurai sebanyak 1 gelas hasil ternak sendiri atau hasil pengembangan  sebanyak 10 liter. aduk semua bahan secara merata kemudian ditutup seperlunya bisa juga ditambahkan molase satu gelas per 10 liter cairan agar perkembangan cacing bisa lebih cepat.




biarkan cairan fermentasi minimal 3 hari dan saat pertama kali pembuatan pakan fermentasi lakukan tiga wadah yang sudah disiapkan bersamaan sehingga saat 1 wadah  sudah habis untuk hari berikutnya sudah ada cadangannya yang telah siap. setiap hari campuran pakan ini diaduk pagi dan sore hari untuk membuang gas amoniaknya. tandailah masing-masing wadah dengan nomor atau huruf setelah terfermentasi selama tiga hari barulah campuran pakan ini bisa diberikan ke cacing peliharaan. ambillah dari wadah yang pertama Dulu diaduk dan diambil memakai ember-ember kecil dan siramkan merata ke atas media pemeliharaan cacing yang ada di kolam, setelah isi di dalam wadah tersebut habis Maka segeralah diisi bahan-bahan pakan yang baru dan langsung difermentasi,. ambillah pakan dari wadah yang kedua demikian seterusnya sehingga pakan yang diberikan ke cacing dalam bentuk cair dan telah ter permentasi semua minimal 3 hari karena itu harus selalu ada cadangan di wadah-wadah yang lain. Lebih baik lagi jika wadah fermentasi pakan lebih dari 3 buah bisa 6/9 setiap hari bisa membuat pakan bisa ditunda 2 sampai 3 hari sekali. jangan lupa untuk menutup rapat wadah pakan fermentasi ini agar tidak ada hewan yang bisa hidup di cairan tersebut terutama telur lalat atau serangga lainnya. tujuan fermentasi pakan ini adalah agar semua bahan yang akan dijadikan pakan bagi cacing benar-benar telah lunak dan bisa dihisap oleh cacing karena cacing tanah atau cacing lainnya tidak bisa dikatakan makan seperti cara makan hewan lainnya, cara makan cacing bisa dikatakan minum karena hewan ini hanya mempunyai mulut berupa lubang kecil jadi makanan akan benar-benar diisap atau diminum. pemberian pakan dilakukan secara rutin dengan jumlah sesuai populasi cacing yang ada Pakan baru diberikan lagi apabila di seluruh permukaan media telah penuh dengan kotoran cacing, artinya bahan pakan telah habis di seluruh permukaan dan sudah jadi kotoran cacing bisa juga menunggu 2 sampai 3 hari.beri  bahan pakan yang mengandung protein tinggi selain molase agar pertumbuhan cacing bisa pesat.

Misalnya saja ampas tahu, kulit kecambah dan lain lain, tetapi hindari protein dari hewani karena bisa menyebabkan penyakit pada cacing. letakkan atau siramkan pakar cair ini membentuk garis secara berselang-seling dengan jarak masing-masing sekitar 20 cm tujuannya agar tidak semua permukaan media tertutup akan yang kental ini. jika tertutup cairan pakan semua, maka akan berakibat kurangnya aerasi dan menyebabkan cacing semua akan naik ke permukaan atau bahkan cacing bisa mati jika terlalu tebal menutupi permukaan media. setelah pakan kelihatan habis maka siramkan lagi pakan di atas media di tempat yang sebelumnya. demikian untuk seterusnya dilakukan bergantian. Hal ini dikarenakan cacing biasanya memakan pakan dari tepi dan berangsur ke tengah


Perawatan cacing

Perawatan untuk budidaya cacing dengan cara ini termasuk sangat mudah bisa dilakukan setiap hari dalam waktu beberapa menit saja dan bisa diulang 2 sampai 3 hari kemudian asalkan pakan dan kelembaban media sudah memenuhi syarat. adapun kegiatan yang rutin dilakukan adalah sebagai berikut.

senantiasa menjaga kelembaban media karena itu janganlah terkena sinar matahari secara langsung siramlah permukaan media apabila sudah agak kering karena cuaca yang terik. apabila membuat kolam bagi ternak cacing di tempat terbuka berilah penutup di atasnya sekaligus sebagai pelindung dari serangan hama tikus dan juga pasang paranet untuk menahan sinar matahari agar di lokasi tersebut agak Teduh. Berilah pakan cair secara rutin juga dan lakukan hanya apabila di seluruh permukaan media telah penuh dengan kotoran cacing. ini adalah sebagai tanda bahwa semua makan yang diberikan telah habis. pemberian pakan ini bisa dilakukan setiap hari atau bisa juga Beberapa hari kemudian tergantung seberapa banyak populasi cacing. media cacing sebaiknya dilonggarkan dengan cara membalik seluruh permukaan digaruk-garuk saja pakai tangan atau alat penggaruk dari kayu, Tetapi lebih aman memakai tangan agar cacing tidak tertarik dan putus dengan cara demikian maka media tidak akan menjadi padat sekaligus menciptakan aerasi dan baru diberi makan.

keuntungan lainnya adalah media akan tercampur semua dengan kotoran cacing dan pakan yang tersisa yang nantinya akan dimakan juga oleh cacingnya ketebalan media yang di balik cukup 10 cm saja. jika menghendaki panen kascing, sebelum disiram pakan dan sebelum dibalik medianya sebaiknya semua kotoran cacing dan cacing di panen terlebih dahulu cukup 2 sampai 3 cm saja diambil dari seluruh permukaan media setelah induk cacing dimasukkan ke kolam biasanya 7 sampai 10 hari kemudian media telah menjadi lengket atau bahkan becek karena menyerap terlalu banyak air dan juga karena kotorannya yang menjadi lunak.

jika demikian akan sedikit telur yang menetas dikarenakan media yang terlalu basah. ini akan menjadikan media dingin ketahui bahwa hampir semua telur hewan itu membutuhkan kehangatan dan suhu tertentu agar telur bisa menetas karena itu setelah media sudah mulai lengket maka berilah media baru yang dulunya sudah dipersiapkan dalam karung dan sudah difermentasi tebarkanlah media baru ini setebal 2 sampai 3 cm ke atas media lama setelah itu disiram pakan, maka cacing akan naik ke media baru tadi dan makan serta bertelur di media tersebut.

demikianlah proses penambahan media ini dilakukan terus-menerus secara periodik agar induk cacing mau bertelur secara rutin. saat ditambahkan media baru pada waktu berikutnya sebelumnya berada di sekitar permukaan sudah menetas dan anakan cacing akan tertimbun media baru tersebut karena itulah diperlukan media yang remah dan pakan berupa cair agar meresap ke bawah sehingga anak cacing tidak perlu naik ke atas untuk mencari makan inilah fungsi media yang remah dan adanya paralon sisa pembusukan tetap bisa keluar dan menguap dengan demikian maka cacing tetap akan bisa hidup normal baik yang berada di dalam media maupun yang berada di permukaannya. Beri media terus-menerus secara periodik 7 sampai 10 hari sekali dan jangan sampai terlambat agar cacing rajin bertelur sampai ketinggian media mencapai bibir kolam setelah itu bisa dilakukan penggantian media secara total. penggantian media ini bisa setiap 6 bulan atau lebih tergantung seberapa banyak cacing yang ada dan seberapa sering penambahan media baru di atasnya

Cara memanen cacing

sebaiknya dilakukan beberapa saat setelah diberi makan 1 sampai 2 jam berikutnya cacing akan naik ke permukaan dan bergerombol di sekitar pakan. tinggal di Garuk saja permukaan nya di sekitar pakan memakai kedua tangan maka akan terkumpul cacing berikut medianya kumpulkan ke dalam ember. setelah penuh maka tuangkan di atas lantai menjadi gundukan kecil, demikian berturut-turut dilakukan sampai terkumpul beberapa gundukan kecil sesuai jumlah yang diperlukan. cacing dan media yang dikumpulkan berupa gundukan kecil di atas lantai tadi berikutnya digaruk perlahan dengan tangan untuk memisahkan medianya bisa juga dilakukan dengan menggunakan kuas berukuran 2 inci atau 3 inci lakukan pemisahan media ini secara perlahan sampai cacing mulai kelihatan bergerombol cacingnya demikian dilakukan sampai pada gundukan terakhir. pembersihan media pertama kali ini tidak mungkin langsung bersih karena itu lakukan sekali lagi dan lagi biasanya setelah dilakukan 3 kali maka hampir semua kotoran media sudah bersih tinggal cacingnya saja yang bergerombol.

hal ini terjadi karena cacing tidak menyukai situasi yang terang akan cenderung berkumpul dan bergerombol menjadi gumpalan. dikarenakan cacing yang bergerombol inilah maka mediannya akan selalu naik di atas sehingga dengan mudah bisa dibersihkan setelah tinggal cacingnya saja maka bisa ditimbang sesuai kebutuhan. cacing yang telah ditimbang ini dicampur lagi dengan media khusus untuk packing dan dimasukkan ke dalam kantong diikat karet gelang dimasukkan ke dalam sterofom dan dilakban, siap dikirim ke konsumen.

cacing yang dipanen dan terkumpul tadi tentunya dari berbagai ukuran ada indukan remaja maupun sedikit anakan karena itu jangan memanen cacing dalam jumlah banyak di satu tempat, bisa habis nanti indukannya. agar tetap terjaga keberlangsungan budidaya panenlah cacing ini dari berbagai tempat dalam satu kolam dan jika masih kurang Ambillah beberapa kolam lainnya. lakukan pengaturan pemanenan ini di dalam kolam pemeliharaan secara terjadwal, mengingat fase-fase indukan yang siap bertelur sejak dari menetas lebih dari 3 bulan dan akan habis indukannya jika kita eksploitasi terus.

melakukan pemanenan cacing


pertama kali sebaiknya dilakukan setelah pemeliharaan di atas 3 bulan karena telur cacing akan menetas setelah 7 sampai 10 hari dan akan menjadi dwasa dan bisa bertelur setelah berusia sekitar 3 bulan artinya Butuh Waktu 3 bulan lebih untuk satu siklus. setelah anakan cacing yang pertama itu sudah menjadi indukan dan telah mulai bisa bertelur barulah boleh dilakukan pemanenan yang pertama lebih bagus lagi jika dipanen di atas 7 bulan karena anakan yang pertama telah menjadi induk dan anakan keduanya juga telah bertelur dan menjadi induk juga.

setelah indukan yang pertama dan kedua akan tetap menghasilkan telur setiap minggu. dengan melakukan ini maka jika menebar indukan pertama kali sebanyak 10 kg selama tiga bulan kemudian akan menjadi atau 10 kali lipat setelah 3 bulan. berikutnya 6 sampai 7 bulan pemeliharaan maka akan menjadi 10 lipat berarti sudah bisa menjadi satu ton cacin.  bayangkan bila betapa banyaknya itu.

Tentu saja target perkembangbiakan cacing sebanyak itu tidak akan bisa terpenuhi jika semua persyaratan dan cara cara-cara tersebut di atas tidak dilakukan secara benar. untuk Kolam ukuran 1 meter kali 10 meter dengan ketinggian 70 centimeter tentunya tidak akan mampu menampung cacing hidup sebanyak 1 ton peliharaan. model ini adalah 10 sampai 20 kg per m2 cacing hidup karena itu jika dirasa cacing yang ada di permukaan sudah mulai penuh bahkan cacing mulai keluar meninggalkan media, maka perlu dilakukan penjarangan caranya adalah dengan membuat kolam lagi dan diisi media baru setebal 20 cm kemudian ambillah media lama setengah dari panjang kolam dan dipindahkan ke kolam baru tersebut jika media lama dirasa terlalu banyak maka bisa dilakukan dengan cara mengambil cacingnya saja.




Panen kascing.

Dengan model pemeliharaan cacing dalam kolam ini banyak yang menyangsikan keefektifitasan nya karena indukan, remaja, anakan dan telurnya bercampur jadi satu begitu juga dengan kascingnya. sehingga pembudidaya masih mempertahankan pola lama memakai bak dan rak padahal secara efektifitas kolam ini benar-benar memudahkan dalam segala hal termasuk memanen cascing-nya

cara memanen kotoran cacing-cacing sama dengan bekas cacing adalah sebagai berikut :
sebelum menambahkan media baru secara periodik biasanya kotoran cacing yang ada di permukaan sudah cukup banyak. untuk itu jika memang diperlukan untuk kompos media tanam dalam pot atau polybag atau memang mau dijual maka kascing ini bisa dipanen secara rutin hanya saja biasanya di situ sudah banyak sekali telur cacingnya karena dengan menambah media, cacing juga akan bertelur secara rutin juga di media baru tersebut . Telur-telur cacing ini berwarna kuning muda agak putih jika masih baru berukuran 1,5 sampai 2 mm dan berbentuk bulat agak lonjong mirip biji kedelai tetapi ukurannya lebih kecil, akan berubah menjadi kehijauan setelah beberapa hari, berubah menjadi warna coklat kehitaman berbentuk lonjong dan terakhir akan berwarna hitam jika sudah mau menetas atau sudah menetas.

pisahkanlah telur-telur ini secara manual dengan dipindahkan ke tempat lain untuk ditetaskan dengan memakai media baru. bisa juga panen kascing ini dilakukan sekaligus yakni saat media telah penuh atau jika dirasa sudah cukup banyak.

caranya adalah dengan mengambil terlebih dahulu semua cacing yang ada di permukaan media saat setelah diberi makan karena biasanya cacing akan naik ke permukaan mengerumuni pakan tersebut lakukan ini secara terus-menerus selama beberapa hari sampai cacingnya sudah tinggal sedikit atau sudah sulit diambil karena hanya tinggal anakan cacing dan telurnya saja Yang Tertinggal. Bongkar lah semua media kemudian Tumpuk mendatar di suatu tempat yang teduh dan biarkan sampai sekitar 2 minggu tetapi setiap 2 sampai 3 hari sekali beri pakan yang agak padat, diberi beberapa tempat untuk mengumpulkan sisa-sisa cacing di media ini. Pakan  bisa dari buah-buahan busuk semangka, blewah melon dan lain sebagainya dipotong-potong dan ditaruh diatas media dengan daging buah masuk ke dalam media maka jika masih ada sisa anakan cacing karena adanya pakan akan terkumpul di situ. selama waktu 2 minggu di dalam media yang tertumpuk itu sudah membuat telur telur di dalam media sudah menetas anakan yang baru menetas Inipun akan mencari dan berkumpul juga di tempat yang ada makanannya. Sehingga nantinya media yang akan dikeluarkan atau dijual sudah bersih dari anakan cacing maupun telurnya

Cara packing

Tentunya setelah dilakukan pemanan cacing tersebut akan dikirim ke tempat konsumen yang jaraknya bisa dekat dan bisa juga sangat jauh. agar kondisi cacing yang dikirim ini Bisa tetap hidup dan segar saat diterima konsumen maka diperlukan cara-cara packing yang tepat.  sebelum melakukan packing terlebih dahulu siapkan bahan-bahan untuk packing ini yaitu

kantong dari kain lembut yang berlubang-lubang halus 40 x 60 cm
kotak sterofoam bekas wadah buah impor anggur apel dan lain-lain
karet gelang
media lama bekas cacing
cacahan batang pisang yang sudah busuk baru juga bisa 7D clock bekas jamur atau bekas gergaji yang sudah lama  
ember Cacing yang telah ditimbang tadi dan dicampur media baru. 

Media dan cacing dimasukkan ke dalam kantong kain dan diikat dengan karet gelang. pada ujungnya masing-masing kantong tidak lebih dari 3 kg cacing. jika dikirim jarak dekat 4 sampai 5 jam perjalanan sedangkan untuk jarak jauh maksimal 20 jam perjalanan maka setiap kantong hanya berisi 2 kg cacing dan tiga bagian media atau lebih.

usahakan penambahan media baru tersebut berisi batang pisang yang telah Lapuk atau batang pisang baru yang telah dicacah dan baglog jamur atau serbuk gergaji yang sudah lama. setelah semua cacing dimasukkan kantong maka siapkanlah sterofom dan masukkan kantong tadi kedalam sterofom. Tutuplah sterofom dan kemudian dilakban siap dikirim.

selama dalam perjalanan hindarkan cacing dari air hujan dan panas matahari langsung maupun suhu berlebihan. Jangan membawa cacing dalam sterofom di dalam bagasi kendaraan terlalu lama. karena suhunya tidak kondusif dan udaranya pengap cacing akan mengalami stres parah jika ada di cuaca yang panas terkena air hujan dan di udara yang pengap tadi sehingga akan mengeluarkan lendir berlebih. dan itu nanti akan menjadikan cacing lengket dan cacing akan mati selama dalam perjalanan tersebut.

calon penerima cacing ini harus juga mempersiapkan wadah dan media yang layak bagi cacing yang baru datang tersebut. setelah sampai Bukalah kemasan dan Letakkan cacing tadi di atas permukaan secara merata maka nantinya hanya cacing yang hidup dan sehat saja yang akan masuk ke dalam media sedangkan yang mati lemas dan lengket atau kurang sehat akan tetap berada di atas permukaan media. buanglah cacing mati dan lemas mau patah yang ada di permukaan ini karena akan mempengaruhi cacing yang hidup. cacing yang mati baunya sangat busuk amoniak tinggi dan mengundang lalat maupun semut untuk datang dan akhirnya semut bisa bersarang di dalam media atau lalat akan bertelur dan telurnya menjadi belatung yang menganggu perkembangbiakan cacing,
sumber fazairablog