Tanah yang baik adalah tanah yang banyak humus lalu siapa sih humus itu
Saat jaman SD dulu, bu guru menerangkan bahwa tanah yg subur adalah tanah yg banyak humusnya, lalu siapa sih humus itu?? Dari hasil begadang tiap malam, dan setelah minum rebusan buku ilmu tanah, maka saya rangkum bahwa humus adalah hasil akhir dari dekomposisi bahan organik yg stabil, yg terdiri dari 3 senyawa utama : fulvat, humat, humin.
Dan siapa pula mereka itu? Let's see 1. Asam Fulvat Si Fulvat ini larut dalam air pada semua pH, warna kulitnya kuning muda hingga cokelat kekuningan. Si fulvat ini ukurannya sangat kecil, dan mampu membawa unsur mineral ke dalam jaringan tanaman melalui akar, batang, dan daun.
Nah, kalo mau buat pupuk daun yg berkualitas, sebaiknya si fulvat ini dimasukkan dlm formulasinya. Fulvat juga bisa menggandeng unsur2 yg "malas bergerak" seperti Fe, Ca, Mg, B. Sehingga geraknya lebih cepat. Perannya di tanaman fulvat mendorong pembelahan dan pemanjangan sel, merangsang penyerapan oksigen, membuat tanaman tahan panas dan kekeringan.
Asam humat Humat ini pasangae fulvat, tapi rupane lebih jelek, warna kulit cokelat hingga hitam kee abu-abuan. Hanya larut dalam air yg pH nya tinggi. Ukurannya lebih besar dan strukturnya lebih kompleks dibanding si fulvat. Tanaman tidak mudah menyerapnya.
Perannya lebih banyak ke tanah. Humat itu nggandeng partikel liat, menjadi kompleks organik yg stabil, ningkatke kapasitas tukar kation, mampu nggandeng unsur 16 kali lebih tinggi dibanding si liat. Membuat lebih tersedia bagi tanaman. Ketika si humat masuk ke partikel liat, humat melepaskan Kalium utk digunakan oleh tanaman, dan membentuk kompleks dengan P, Zn, Ca, bahkan N.
Lebih penting lagi, si humat ini bisa menstimulasi mikroorganisme tanah. 3. Humin Hwah, sampe kesel ngetikke... Lanjuut Terakhir si Humin, ibarat manusia, humin ini mirip orang negro, warna kulitnya hitam gelap pekat nan kelam. Beda dengan kedua kakaknya, humin TIDAK larut air pada pH berapapun. Ukurannya juga yg paling besar. Respon tanaman terhadap humin sangat lambat.
Dan siapa pula mereka itu? Let's see 1. Asam Fulvat Si Fulvat ini larut dalam air pada semua pH, warna kulitnya kuning muda hingga cokelat kekuningan. Si fulvat ini ukurannya sangat kecil, dan mampu membawa unsur mineral ke dalam jaringan tanaman melalui akar, batang, dan daun.
Nah, kalo mau buat pupuk daun yg berkualitas, sebaiknya si fulvat ini dimasukkan dlm formulasinya. Fulvat juga bisa menggandeng unsur2 yg "malas bergerak" seperti Fe, Ca, Mg, B. Sehingga geraknya lebih cepat. Perannya di tanaman fulvat mendorong pembelahan dan pemanjangan sel, merangsang penyerapan oksigen, membuat tanaman tahan panas dan kekeringan.
 |
| *sumber : pixabay.com |
Asam humat Humat ini pasangae fulvat, tapi rupane lebih jelek, warna kulit cokelat hingga hitam kee abu-abuan. Hanya larut dalam air yg pH nya tinggi. Ukurannya lebih besar dan strukturnya lebih kompleks dibanding si fulvat. Tanaman tidak mudah menyerapnya.
Perannya lebih banyak ke tanah. Humat itu nggandeng partikel liat, menjadi kompleks organik yg stabil, ningkatke kapasitas tukar kation, mampu nggandeng unsur 16 kali lebih tinggi dibanding si liat. Membuat lebih tersedia bagi tanaman. Ketika si humat masuk ke partikel liat, humat melepaskan Kalium utk digunakan oleh tanaman, dan membentuk kompleks dengan P, Zn, Ca, bahkan N.
Lebih penting lagi, si humat ini bisa menstimulasi mikroorganisme tanah. 3. Humin Hwah, sampe kesel ngetikke... Lanjuut Terakhir si Humin, ibarat manusia, humin ini mirip orang negro, warna kulitnya hitam gelap pekat nan kelam. Beda dengan kedua kakaknya, humin TIDAK larut air pada pH berapapun. Ukurannya juga yg paling besar. Respon tanaman terhadap humin sangat lambat.
Baca Juga : Manfaat kunyit untuk mengukur ph tanah
